Selasa, 12 Februari 2008

islamiyah nur aditya ihsani

Hiruk pikuk tak dipedulikan oleh orang ini. Dengan setia ia mendampingi istrinya yang sedang berjuang melahirkan anak pertama mereka. Didalam benaknya tak henti berdoa untuk keselamatan istri dan anak bayinya.
"Ya ALLAH, jadikanlah anak kami orang yang berguna bagi nusa,bangsa dan agama nantinya. Jadikanlah ia HAMBA YANG MENYEMBAH-MU dan BERCAHAYA seperti MATAHARI yang mampu menyinari hati SETIAP INSAN MUKMIN dan menunjukkan jalan-MU yang benar. Amin"
"Alhamdulillah" Seru orang itu. Dilihatnya Bu Bidan memebopong bayi yang masih merah.
"Selamat Pak MUGIYANTA, Bu NASIYAH. Anak kalian Perempuan, Pak Bu." Sang Bidan menatap sang bayi dan Bapak Ibunya secara bergantian. "Manis...Pak Bu bayinya"
"Alhamdulillah. Cepat Bu Bidan dibersihkan dulu. Saya sudah tak sabar untuk membisikkan kalimat SYAHADAT dan TAKBIR di telinga kecilnya." Kata Bapak sang bayi, Pak MUGIYANTA.
"Baik Pak" Bu Bidan segera keluar membawa sang bayi dalam gendongannya yang masih menangis. Sedangkan sang ayah menemani ibunya yang masih tergeletak lemah di atas tempat tidur. Perlahan sang ayah mendekati istrinya.
"Anak kita perempuan Bu"
"Alhamdulillah..." Sang Ibu tersenyum lembut. "Apakah Bapak sudah menyiapkan nama untuknya?"
"Tentu, nama yang bagus. Dan semoga anak kita menjadi anak yang shaleh nantinya."
"Amin. Siapa Pak? boleh Ibu usul? bagaimana kalau kartini"
"Hem bagus sih Bu, tapi aku sudah menyiapkan nama untuknya. dan tentunya itu juga doaku, semoga dia kelak menjadi seorang JAMAAH ISLAM yang sesungguhnya, sebenar-benarnya, dan sepenuh hatinya. Ia kuberi nama ISLAMIYAH. Bagaimana Bu?"
"Baiklah... Terserah Bapak saja. Nama itu juga bagus kok."
Suami Istri tersebut saling berpandangan dan tersenyum, tak berapa lama Bu Bidan masuk kembali membawa putri mereka.